Artikel Kesehatan Mental pada Remaja dan Pandangan Masyarakat Mengenai Kesehatan Mental

Kesehatan Mental pada Remaja dan Pandangan Masyarakat Mengenai Kesehatan Mental

 Oleh: Malfa Aprinda S.


Kesehatan mental adalah terwujudnya keserasian yang sungguhsungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya sendiri dan lingkungannya. Tetapi tidaklah mudah mendapatkan kesehatan jiwa seperti itu. Perlu pembelajaran tingkah laku, pencegahan yang dimulai secara dini untuk mendapatkan hasil yang dituju oleh manusia. Untuk menelusurinya diperlukan keterbukaan psikis manusia ataupun suatu penelitian secara langsung atau tidak langsung pada manusia yang menderita gangguan jiwa atau penyakit jiwa.

Pengertian kesehatan secara umum menurut WHO yaitu: “keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan” (Smet, 1994). Artinya, seseorang dinilai sehat apabila terjadi keseimbangan yang baik antara kondisi fisik dan mentalnya. Realitanya masih banyak masyarakat Indonesia yang masih awam tentang kesehatan jiwa dan mental.

Kesehatan mental sangat penting untuk menunjang produktivitas dan kualitas Kesehatan fisik, kesehatan mental itu sama pentingnya dengan Kesehatan fisik. Kesehatan mental yang baik bisa dikatakan dimana seseorang dalam keadaan tenang dan damai, sehingga memungkinkan bagi orang tersebut bisa berinteraksi baik dengan orang-orang disekitarnya. Seseorang yang mempunyai mental sehat dapat menggunakan potensi dirinya untuk menghadapi berbagai masalah yang muncul dengan tenang dan bisa menjalin hubungan positif dengan orang-orang. Sebaliknya, orang-orang yang Kesehatan mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, emosi yang tidak stabil, dan sebagainya yang bisa saja mengarah ke hal yang buruk.

Kesehatan mental tiap individu tentu saja berbeda, karena pada dasarnya semua manusia dihadapkan pada masalah dengan kondisi yang berbeda-beda dan cara menyelesaikan permasalahannya yang beragam. Kesehatan mental dipegaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang begitu besar pada kehidupan seseorang, baik itu kepribadian dan tingkah lakunya.

Jika Kesehatan mental terganggu, maka akan timbul beberapa ganggungan yang dapat mengubah cara orang dalam berpikir, bentindak, cara orang menangani masalah, caranya menangani stress, bagaimana dia berhubungan dengan orang lain, keputusannya dalam membuat pilihan.

Gangguan mental seperti kecemasan, stress berlebihan, depresi, dan sebagainya bisa dialami oleh siapa saja. Gangguan seperti itu bisa terjadi pada orang dewasa maupun pada remaja. Pada saat ini banyak sekali para remaja yang memiliki gangguan mental seperti gangguan kecemasan, PTSD (Gangguan stress pascatrauma), ADHD (Gangguan pemusatan perhatian/sulit focus, hiperaktif, dan implusif), gangguan makan, perubahan mood yang tidak stabil, OCD, bipolar, dan depresi.

Remaja adalah kelompok individu yang paling rentan mengalami gangguan Kesehatan mental. Dikarenakan banyak faktor-faktor risiko yang dihadapi oleh poara remaja yang bisa mempengaruhi Kesehatan mental mereka. Seperti contohnya remaja yang memiliki keinginan untuk bisa lebih mandiri, tekanan saat menyesuaikan dengan lingkungan dan teman baru, peningkatan teknologi dan zaman yang selalu berkembang pesat sehingga remaja ingin selalu mengikuti apa yang sedang tren saat ini, bisa juga dari faktor keluarga yang mengharuskan para remaja bersikap sedemikian rupa sesuai keinginan keluarga, kekerasan atau tindak seksual yang rentan sekali terjadi pada remaja, dan lain sebagainya.

Gangguan Kesehatan mental pada remaja tak jarak memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri, bahkan bisa memicu Tindakan bunuh diri. Hal ini sering disepelekan karena tidak memiliki dampak yang terlihat atau dapat dimengerti oleh orang yang tidak memahami hal ini secara langsung. Minimnya edukasi dan pemahaman akan Kesehatan mental bagi masyarakat cenderung rendah dan sering dianggap hal yang sepele. Masyarakat cenderung memberikan tanggapan yang negative terhadap orang-orang yang memiliki gangguan mental dengan menganggap itu sebagai aib atau bahkan dianggap sebagai orang gila. Sama halnya pada remaja, cenderung orang-orang sering menganggapnya sebagai hal yang sangat sepele, dianggap mencari perhatian, sensasi, atau bahkan di anggap terlalu berlebihan.

Penyebab tingginya masalah Kesehatan mental pada remaja ini bisa dipicu dari kurangnya keterbukaan remaja mengenai hal tersebut, kebanyakan dari mereka memilih untuk diam dan mencoba untuk melakukan penanganan sendiri. Bisa juga para remaja yang beranggapan jika terbuka mengenai hal tersebut bisa disebut sebagai orang yang tidak sehat, gila, aneh dan sebagainya yang mungkin saja remaja sekarang malu untuk mengungkapkan hal tersebut. Tak jarang juga ada remaja yang memilih terbuka kepada orang tuanya, kepada temannya tetapi justru dianggap berlebihan dan bahan candaan.

Ada beberapa gejala-gejala Kesehatan mental yang terganggu antara lain:

1.      Delusi atau halusinasi.

2.      Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi.

3.      Ketakutan, kecemasan, atau perasaan bersalah yang berlebihan.

4.      Emosi yang tidak stabil.

5.      Mempunyai pikiran-pikiran untuk menyakiti diri sendiri.

6.      Rasa lelah yang signifikan, energi yang menurun, atau mengalami masalah tidur.

7.      Kehilangan ketertarikan atau motivasi untuk melakukan sesuatu yang biasanya disukai.

8.      Rasa sedih yang terus menerus dan berlebihan.

9.      Tidak dapat menikmati hidup, dll.

Pencegahan gangguan kesehatan mental bisa dilakukan dengan berbagai upaya diantaranya melakukan aktivitas fisik dan tetap aktif secara fisik, membantu orang lain dengan perasaan tulus, mencoba selalu berfikiran positif, memiliki kemampuan atau cara untuk menangani masalah, menjaga hubungan baik dengan teman, orang tua dan masyarakat, menjaga pola tidur. 

Upaya lain yang bisa dilakukan dengan cara tidak menjauhi, mengkucilkan, membully orang yang mengalami gangguan mental, mereka perlu ditemani dan diberikan semangat untuk bisa melewati semuanya. Dan jika hal itu membutuhkan penanganan ahli bisa di berikan saran untuk segera mendapatkan perawatan medis. Harapannya juga para orang tua harus bisa lebih memahami apa yang dialami oleh anaknya, menjadi pendegar yang baik dan tidak menghakimi. Untuk para masyarakat juga bisa menjadi pendengar yang baik, dan tidak berkomentar jahat terhadap orang yang mengalami gangguan mental.

 
📷Instagram: lpmnatural
📧Email: lpm.natural@gmail.com
📮Line@: @hba6366n
🕊Twitter: LPMNatural

Natural For All 🍃

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Anonim. (n.d.). kesehatan-mental. https://www.halodoc.com/kesehatan/kesehatan-mental

Aula, A. C. (2019). Paradigma Kesehatan Mental. https://news.unair.ac.id/2019/10/10/paradigma-kesehatan-mental/?lang=id

ciri-ciri-gangguan-mental-pada-remaja-yang-perlu-orang-tua-tahu @ www.alodokter.com. (n.d.). https://www.alodokter.com/ciri-ciri-gangguan-mental-pada-remaja-yang-perlu-orang-tua-tahu

Daradjat, Z. (1988). Konsep dasar kesehatan mental. 1–118.

Egsaugm. (2020). Darurat Kesehatan Mental bagi Remaja. https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/11/27/darurat-kesehatan-mental-bagi-remaja/

Handayani,  dr. V. V. (2020). gangguan-mental-yang-muncul-di-masa-remaja. https://www.halodoc.com/artikel/ini-6-gangguan-mental-yang-muncul-di-masa-remaja

Pengertian-Kesehatan-Mental. (2018). https://promkes.kemkes.go.id/pengertian-kesehatan-mental

 

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar