Aktif Berorganisasi di tengah Kepadatan Jadwal Kuliah, Begini Kisah apt Bayu
Oleh: Mutiara Hikmah Nugrahini
Di tengah kesibukannya, Kak Bayu
sempat membagikan pendapatnya, nih. Salah satunya adalah tentang pendidikan
profesi apoteker. Menurut Kak
Bayu, seorang apoteker itu dibutuhkan di dunia kerja sebagai penanggung jawab
di beberapa posisi penting. Hal ini dikarenakan seorang apoteker merupakan
pelaku utama untuk melakukan praktek kefarmasian dari hulu sampai ke hilir.
Ketika melanjutkan ke pendidikan profesi maka fokus pembelajaran yang didapat
adalah kemampuan untuk melakukan praktik profesi dari case
study, penyelesaian masalah, tugas, dan pembelajaran langsung di sarana
praktik profesi. Jadi, teori-teori yang sudah didapatkan saat
kuliah S1 menjadi bekal untuk berpikir secara sistematis ketika kita
melanjutkan ke pendidikan profesi.
Menurut beliau, lulusan S1 Farmasi bisa langsung
melanjutkan profesi apoteker atau memberi jeda terlebih dahulu. Karena kondisi
tiap orang berbeda-beda dan prioritasnya pun berbeda. Kalau ada kesempatan
untuk melanjutkan ke jenjang profesi memang sebaiknya melanjutkan.
“Sebenarnya untuk kendala yang berarti itu tidak ada,
asal diri kita mampu memajemen
dengan baik pasti bisa diatasi. Mungkin kendala di
situasi seperti saat ini terkait pemahaman materi karena kuliah belum
sepenuhnya full onsite. Jadi saya sarankan untuk membuat ruang diskusi dengan
teman-teman, belajar kelompok disana, sharing ilmu, dan sebagainya. Untuk teman-teman yang mau atau sedang mengambil
mata kuliah skripsi, jangan lupa untuk fokus pada topik skripsi yang dibuat
agar cepat selesai. Dari awal komunikasikan dengan dosen pembimbing yang kamu
mau seperti apa dan yang dosen pembimbing mau seperti apa agar dapat win win
solution yang baik, agar
bisa menjalaninya dengan enjoy, bukan
menjadikan sebagai beban.” menurut beliau tentang kendala saat menempuh pendidikan
S1.
Kak Bayu juga memaparkan kalau beliau pernah berada dalam
fase lelah dan jenuh akibat perkuliahan. Cara Kak Bayu
mengatasi fase bosan itu dengan istirahat,
refreshing, sharing dengan teman, cari
suasana baru agar tidak merasa jenuh dengan mengubah pola belajarnya atau management waktunya atau deangan cara yang lain. “Kalo cape istirahat bukan nyerah, karena ada
harapan baru di pundakmu, semangat, guys.” tambah kak Bayu.
Kak Bayu juga sangat aktif selama berkuliah di S1 Farmasi
UMS. Beliau pernah menjadi asisten dosen dan
ikut serta dalam kepanitiaan dan organisasi. Menurut Kak Bayu,
aktif dalam mengikuti kegiatan di lingkup perkuliahan itu sangat penting
terutama dalam penguatan karakter sebagai makhluk sosial. Ketika
terlibat dalam suatu komunitas,
kita pasti akan berinteraksi dengan orang dari
berbagai latar belakang. Disana kita akan belajar dan menilai mana yang baik atau tidak, perlu
dicontoh atau tidak, cara menghargai orang, dan sebagainya. Selain kita mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan soft skills, seperti belajar public
speaking, build relation, making decision, yang pasti sangat berguna untuk next journeys.
Kak Bayu pernah menjabat sebagai Gubernur BEM FF UMS.
Motivasi beliau mengikuti organisasi adalah ingin bermanfaat bagi lingkungan
sekitar, memang klise tetapi itu kenyataannya. Menurut Kak Bayu
sebenarnya banyak ruginya saat mengikuti organisasi. Tetapi dilihat
dari sisi positifnya, mengikuti organisasi dapat mendewasakan sikap, mindset,
belajar, memahami karakter orang, dan bagaimana cara mengatasi
berbagai permasalahan. Dari sisi positif organisasi tersebut dapat digunakan
sebagai modal untuk terjun di dunia kerja atau masyarakat.
Cara kak Bayu mengatur waktu antara kuliah dan
organisasi, biasanya kak Bayu membuat time schedule dari harian sampai
bulanan. Kak Bayu juga memberi reward atau punishment
ketika tidak sesuai dengan apa yang ada di time schedule. Untuk punishment
harus siap konsekuensinya, seperti pekerjaan lain yang dikerjakan lebih lama,
menguras waktu yang lebih panjang, atau yang lain. Untuk reward, Kak Bayu
tidak melulu tentang hadiah, bisa jadi waktu tidur yang lebih
lama.
“Di era artificial intelligence tentu tidak hanya hard
skill saja yang dibutuhkan tetapi juga soft skill yang harus ada
pada diri teman-teman agar menjadi nilai lebih. Ketika nilai tersebut ada pada
diri teman-teman, saya yakin, teman-teman akan lebih aware terhadap
sekitar. Mungkin saat ini dunia kefarmasian sedang diperbincangkan dari
berbagai kalangan yang artinya profesi ini akan menjadi perhatian dan tentunya
di tangan kita asa itu ada. Selama dirimu tidak memulai maka kamu belum
dikatakan telah memiliki suatu pencapaian. Semangat, karena tantangan ke
depannya akan jauh lebih besar daripada hari ini.” harapan
beliau untuk mahasiswa farmasi untuk Indonesia yang lebih baik.
Ada pesan, nih, dari Kak Bayu buat mahasiswa FF UMS, “Buat teman-teman yang saat ini masih diberi kesempatan untuk kuliah, gunakan waktumu sebaik mungkin untuk self-development karena saat ini adalah waktu dan kesempatan yang tepat untuk kamu berubah, jangan pernah sia-siakan waktu dan kesempatan untuk melakukan suatu kebaikan, setidaknya untuk diri kamu sendiri kalau belum bisa untuk orang-orang di sekitarmu. You deserve better. You know you do”.
0 Komentar